Cari Blog Ini

Sabtu, 04 September 2010

ASSESSMENT CENTER




I. Pengertian.

Assessment Center merupakan suatu proses penilaian / rating yang dinilai sophiscated dimana dalam isinya diarahkan sedemikian rupa sehingga kita dapat meminimalisasikan timbulnya penyimpangan/ bias yang sangat mungkin terjadi, sehingga dapat dipastikan kandidate tenaga kerja yang terlibat dalam proses penilaian tersebut memperoleh suatu kesempatan yang sama untuk memunculkan potensi.

Menurut buku pegangan 'Industrial and Organizational Pshycology' (Psikiologi Industri clan Organisasi) yang diedisi oleh Dunnette, istilah 'assessment center' berarti:

“Serangkaian aktivitas yang distandarisasi dari suatu kelompok yang memberikan dasar untuk menilai atau memprediksi tingkah laku individu yang dikenal atau dipercaya memiliki relevansi dengan pekerjaan yang dilaksanakan dalam kerangka organisasi.”



Sehingga bila disimpulkan Assesment center merupakan suatu metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan komprehensif untuk memperoleh informasi secara akurat dan lengkap yang berkaitan dengan kompetensi jabatan, baik kompetensi potensial, kompetensi aktual untuk performance management dalam mendukung proses peng ambilan keputusan.

II. Ruang Lingkup Assessment center

Perlu ditekankan bahwa istilah 'assessment center' menunjukkan pengertian proses, bukan tempat. Istilah pusat hanya menunjukkan bahwa proses penilaian ini dapat kadang-kadang dilaksanakan pada lokasi terisolasi atau tempat yang terpisah dari lingkungan kerja normal. Proses assessment mencakup penggunaan berbagai jenis perangkat seleksi dan evaluasi peserta assessment center (assessee) oleh banyak penilai (assessor). Biasanya, prosedur ini memakan waktu satu setengah sampai tiga setengah hari.

Sejumlah dimensi manajerial yang dinilai oleh perusahaan melalui assessment center antara lain:

"Kepemimpinan, kemampuan perencanaan dan organisasi, pengambilan keputusan, kemampuan komunikasf lisan dan tertulis, tindakan inisiasi, energi, kemampuan analisa, ketahanan terhadap tekanan, pemanfaatan delegasi, fleksibilitas tingkah laku, kemampuan melakukan hubungan dengan orang lain (human relation), pengawasan, pengarahan pribadi dan potensi diri secara keseluruhan.

III. Manfaat Assessment Center

Secara singkat berikut ini beberapa manfaat dari assessment center :

· Rekrutmen dan seleksi

· Pelatihan dan Pengembangan

· Perencanaan Suksesi dan Karir

· Pengelolaan Kinerja

· Penghargaan dan Pengakuan

· Hubungan Industrial

· Tahapan untuk proses promosi

· Identifikasi awal kemampuan dan kelemahan para calon pegawai

Lebih lanjut, Bray menyebutkan beberapa manfaat Asesment Centre adalah sebagai berikut:

1. Perekrutan pegawai.

Beberapa organisasi telah mempergunakan proses assessment center sebagai alat pembantu dalam pengambilan keputusan perekrutan pegawai. Perlunya pelaksanaan proses ini dalam prakteknya adalah kenyataan bahwa para calon untuk perekrutan pegawai bukan saja bersedia untuk mengikuti proses penilaian tetapi sering kali terkesan dengan besamya perhatian yang dicurahkan oleh perusahaan untuk progranl perekrutan pegawainya.

2. Indentifikasi awal.

Walaupun point ini merupakan aplikasinya yang terbaru, fungsi assessment center untuk melakukan indentifikasi logis dipertimbangkan pada urutan ke-2, karena hal ini akan mempengaruhi karyawan yang baru saja direkrut sebelumnya. Tujuan dari indentifikasi awal, sampai sejauh ini, adalah untuk mengetahui potensi pelaksanaan pekerjaan manajerial dari pegawai-pegawai non-managemen. Tujuan dari penilaian ini bukan untuk menghambat keputusan promosi akhir para calon ke tingkat manajemen, tetapi lebih untuk mengindentiftkasikan pegawai-pegawai yang memiliki harapan di masa yang akan datang. Maksud yang terkandung ialah untuk memberikan kesempatan pengembangan khusus dan tindakan rangsangan bagi mereka. dengan potensi yang besar, sehingga dapat posisi yang ditargetkan lebih cepat dari yang diperkirakan. Dalam jenis aplikasi ini, semua teknik assessment center dilaksanakan secara perorangan. Tidak dipergunakan latihan secara kelompok.

3. Penempatan.

Salah satu sasaran yang jarang ingin dicapai melalui proses assessment center adalah penempatan. Hal ini adalah wajar karena biasanya proses assessment center lebih dijalankan untuk model manajemen umum daripada untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat spesifik. Walaupun demikian, assessment center juga mempengaruhi keputusan penempatan pegawai dalam beberapa kasus.

4. Promosi.

Penggunaan yang cukup sering dari assessment center ialah sebagai bagian dari proses promosi. Tipe assessment ini dilakukan untuk berbagai level manajemen yang berbeda. Mungkin assessment center lebih umum dilaksanakan untuk tingkat manajemen bawah, namun banyak organisasi yang membatasi penggunaan assessment center hingga kepada tingkat manajemen menengah. Beberapa organisasi bahkan menggunakannya untuk jabatan yang hampir setara dengan wakil presiden.

5. Pengembangan.

Rekomendasi untuk pengembangan hampir selalu merupakan salah satu hasil dari proses assessment center. Namun assessment center yang dilaksanakan semata-mata untuk tujuan pengembangan adalah jarang.

6. Affirmative Action.

Tujuan baru yang ingin dicapai melalui assessment center ialah untuk program 'Affinnative Action', yang ingin mempercepat promosi bagi kelompok minoritas dan pegawai wanita dalam organisasi tersebut. Program indentifikasi awal adalah sejalan dengan tujuan ini. Banyak perusahaan yang memperkerjakan lebih banyak pegawai dari kelompok minoritas. Proses indentifikasi, pengembangan, dan promosi sering kali sangat panjang, dan adalah perlu untuk mengindentifikasi anggota kelompok minoritas dengan potensi yang lebih tinggi agar dapat maju lebih cepat.

IV. Metode-metode dalam Assessment Center

Metode Assesment Center adalah metode pengukuran potensi/kompetensi karyawan yang memiliki karakteristik:
a. Multi competency: menggunakan beberapa parameter perilaku / model kompetensi
b. Multi Tools: menggunakan beberapa metode asesmen / assessment tools
c. Multi assessor: diukur oleh beberapa asesor
d. Multi process: data asesmen awalnya dibuat secara individu, kemudian di-integrasi-kan secara kualitatif dan kuantatif secara seksama untuk mendapatkan hasil yang seobyektif mungkin dan terakhir untuk memiliki validitas danreliabilitas yang tinggi dilakukan proses quality control.



Berikut ini beragam simulasi dan instrumen ini digunakan untuk memberikan masukan dalam proses evaluasi kompetensi, antara lain :

In-Basket Exercise

Instrumen ini merupakan simulasi dari situasi nyata yang dihadapi pegawai dalam menjalankan tugas sehari-hari. Bentuk dari simulasi ini adalah kumpulan memo atau dokumen kerja yang harus direspon oleh para peserta asesmen.

Group Discussion

Kegiatan ini merupakan diskusi dimana masing-masing peserta diminta untuk membahas suatu masalah guna mencapai konsesus bersama.


Case Analysis

Dalam kegiatan tes ini para peserta diberi suatu materi permasalahan. Para peserta asesmen diminta untuk menganalisa permasalah tersebut dan juga diminta untuk membuat solusi pemecahannya.

Presentation

Dalam kegiatan ini para peserta diminta untuk menyampaikan presentasi. Bahan yang digunakan untuk presentasi ini adalah laporan yang telah ditulis peserta dalam kegiatan Case Analysis.

Test of Creative Thingking

Dalam kegiatan ini, para peserta asesmen diberi satu set pertanyaan yang mencakup berbagai situasi. Para peserta diminta untuk memberikan respon kreatif untuk menangani situasi tersebut.

Behavioral Event Interview

Dalam kegiatan Behavioral Event Interview, para asesor akan mengajukan pertanyaan yang berbasis perilaku kepada asesi. Pertanyaan akan berfokus pada kejadian kritikal di masa lalu yang menyangkut pekerjaan dan pernah dialami oleh asesi.

360 Degree Interview

Dalam kegiatan ini asesor akan melakukan wawancara dengan atasan, rekan kerja dan bawahan para asesi. Pertanyaan akan difokuskan pada kinerja dan integritas asesi.

Role Play

Role play merupakan simulasi dimana para asesi akan dihadapkan pada situasi tertentu; misalnya berhadapan dengan bawahan yang bermasalah atau dengan klien yang tidak kooperatif.

Personality Test

Melalui instrumen ini, para asesi diminta untuk mengisi kuisioner berupa tes kepribadian, yang mengukur beragam tipe kepribadian, tingkat kecerdasan emosi, minat untuk berprestasi dll. Dalam hal ini Management Assessment Center-BPKP telah menggunakan instrumen Personality Test elektonik yaitu PAPI dari PA-Cubiks dan DISC insight.

V. Sejarah dan Keandalan Assessment Center

Metode multiple assessment tumbuh didunia psikologi pada tahun 1930-an. Pemanfaatan assessment center pertama kali untuk seleksi pegawai dilakukan oleh tentara Jerman dan Inggris selama perang dunia ke-2. Setelah PD II metode iini diadaptasi dan digunakan oleh British Civil Service untuk merekrut pegawai staf administrasi. Lalu pada tahun 1950-an American Telephone and Telegraph Company (AT&T) memakainya untuk pertama kali demi kepentingan dunia bisnis. Sejak itu metode assessment center digunakan oleh berbagai negara diberbagai belahan dunia.

Keandalan metode AC ini terbukti dari lebih 50 studi keandalan yang mengindikasikan bahwa Assessment Center dalam memprediksi perfomance dan kesuksesan yang akan datang lebih baik dibanding dengan tool lainnya. validitas metode assessment center sudah teruji dari waktu ke waktu seperti yang diungkap oleh Smith, Greggs and Andrews (1989), seperti terlihat pada tabel berikut ini :
Teknik Pengukuran

Validity


Assessment Centers (promotion)

Work Sample Test

Ability Tests

Personality Tests (combined)

Researched Bio-data

Structured Interviews

Typical Industry Interview

References

0.63

0.55

0.53

0.41

0.38

0.31

0.15

0.13





VI. Waktu penggunaan Assessment Center



Assessment Center sebaiknya digunakan saat :

1. Jika pengembangan yang spesifik menjadi sasaran utama

2. Jika perilaku dianggap member dampak yang sangat besar

3. Jika fairness menjadi isu yang pen ting di antara peserta/kandidat

4. Pada saat seseorang dalam titik transisi yang kritis dalam perjalanan karirnya

5. Jika posisi yang baru sangat berbeda dengan posisi sebelumnya



VII. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan bila menggunakan assessment center :

1. waktu dan anggaran yang tersedia

2. kemungkinan tidak memperoleh kandidat yang paling sesuai (untuk rekrutmen dan seleksi)

3. perlunya data pendukung yang objektif selain hasil assessment center untuk membuat keputusan yang lebih solid (terutama dalam penempatan, promosi dan transfer)

4. ada kemungkinan untuk mengarahkan kandidat ke posisi lain (rekrutmen dan seleksi, penempatan, promosi dan transfer)

5. hasil assessment center bisa digunakan sebagai identifikasi awal untuk kebutuhan pengembangan.

6. diperlukan program tindak lanjut setelah assessment center untuk menjawab kebutuhan masa depan organisasi (untuk talent management)

7. komunikasi yang tepat pada peserta mengenai tujuan dan pemanfaatan hasil assessment center.

Diambil dari Tugas Mata Kuliah Psikologi atas nama : Nur Lailatul Husna Dkk (Psikologi UNNES '06)

PENDIDIKAN


Contoh :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK

Mata Pelajaran : Pemeliharaan / servis engine dan komponen-komponennya.

Kelas / Semester : XII TKR/ I

Alokasi Waktu : 6 jam x 45 menit

Standar Kompetensi : Memelihara / servis engine dan komponen-komponennya.

Kompetensi Dasar :

a. Mengidentifikasi komponen-komponen utama engine dan komponen-komponen lainnya.

b. Memelihara / servis engine bensin dan diesel dan komponen-kompnennya (tune up)

c. Melaksanakan pemeliharaan / servis komponen.

d. melaksanakan pelumasan.

Indikator :

a. Pembongkaran, pengidentifikasian dan pemasangan komponen utama dan komponen lainnya engine dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan komponen lain.

b. Pengidentifikasian komponen utama dan komponen lainnya diakses sesuai dengan prosedur perusahaan.

c. Pemeliharaan / servis engine dan komponen-kompnennya tanpa menyebabkan kerusakan terhadap kompnen atau sistem lainnya.

d. Pemeliharaan / servis dilaksanakan dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang ditentukan berdasarkan spesifikasi yang sesuai terhadap komponen.

e. Pekerjaan pemeliharaan / servis dilaksanakan dengan pedoman dari industri yang telah ditetapkan.

f. Penggunaan pelumas dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

g. Data yang tepat sesuai hasil pemeliharaan / servis.

h. Pemahaman informasi yang diakse dari spesifikasi pabrik.

i. Kegiatan pemeliharaan / servis dilaksakan berdasarkan SOP, K3, peraturan perundang-undangan dan prosedur / kebijakan perusahaan.

I. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat menguasai cara pemeliharaan / servis engine yang sesuai spesifikasi pabrik.

b. Terampil membongkar, memperbaiki dan memasang komponen utama dan komponen engine lainnya.

c. Siswa dapat cermat dan teliti mengidentifikasi permasalahan dan perbaikannya (troubleshooting).

d. Siswa dapat melaksanakan pemeriksaan komponen komponen utama dan komponen engine lainnya.

e. Siswa dapat melaksanakan standar operasional prosedur perbaikan secara benar.



II. Materi Ajar

a. Prinsip kerja engine.

b. Prinsip kerja engine bensin dan diesel

c. Pembongkaran dan pemasangan komponen utama dan komponen engine lainnya.

d. Pemeriksaan komponen utama dan komponen engine lainnya.

e. Langkah kerja pemeliharaan / servis engine.

f. Menentukan komponen engine yang harus dipelihara / servis.

g. Penggunaan metode dan perlengkapan sesuai spesifikasi pabrik.

h. Langkah kerja pemeliharaan dan perbaikan komponen utama dan komponen engine lainnya sesuai dengan SOP, K3, peraturan perundang-undangan dan prosedur / kebijakan perusahaan.


III. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Praktikum

c. Tanya jawab

d. Pemberian tugas

IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Prinsip kerja komponen utama dan komponen engine lainnya..
Komponen- komponen utama dan komponen engine lainnya.
Prosedur pemeliharaan / servis engine.
Persyaratan keamanan peralatan / diri, perlengkapan kerja dan komponen.
Daftar pemeriksaan, pemeliharaan / servis engine.
Mengidentifikasi jenis-jenis dari engine dan komponen.
Melaksanakn pemeliharaan engine dan komponen secara berkala.



V. Alat / Bahan / Sumber Belajar

a. Alat yang digunakan selama KBM antara lain :

1. Papan tulis

2. Penghapus

b. Sarana dan Prasarana selama KBM antara lain:

1. Ruang Praktik

2. Engine stand.

3. Absensi kelas

c. Sumber Belajar / Buku Panduan

1. Kajian teori tentang tune-up motor bensin dan diesel

2. Toyota New step 2

VI. Penilaian

a. Teknik : Tes tertulis, tes lisan dan tes unjuk kerja.

b. Bentuk Instrumen : Tes uraian, tes bicara dan tes standar operasional

prosedur.

VII. Latihan
Jelaskan mengapa harus diadakan pemeliharaan / servis engine (tune up)!
Jelaskan prinsip kerja komponen utama engine!
Sebutkan komponen-komponen utama engine dan komponen engine lainnya, beserta fungsinya!
Jelaskan prosedur tune up pada engine secara berurutan!


Mengetahui :

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Kavitasi Pompa


A. Definisi kavitasi

Kavitasi adalah peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung uap di dalam cairan yang dipompa akibat turunnya tekanan cairan sampai di bawah tekanan uap jenuh cairan pada suhu operasi pompa. Gelembung uap yang terbentuk dalam proses ini mempunyai siklus yang sangat singkat. Knapp (Karassik dkk, 1976) menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai gelembung pecah hanya memerlukan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan akan menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada pompa.

Satu gelembung memang hanya akan mengakibatkan bekas kecil pada dinding namun bila hal itu terjadi berulang-ulang maka bisa mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang kecil pada dinding. Bahkan semua material bisa rusak oleh kavitasi bila dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama. Adanya benda asing yang masuk ke dalam pompa akan lebih memperparah kerusakan sebab akan menyebabkan erosi pada dinding impeler. Bagian dari pompa sentrifugal yang paling rawan terkena kavitasi adalah sisi impeler dekat sisi isap yang bertekanan rendah juga tutup impeler bagian depan yang berhubungan dengan sisi isap. Hammit (Karassik dkk, 1976) menemukan hubungan yang rumit antara kecepatan aliran dengan kerusakan pada pompa akibat kavitasi. Kerusakan tersebut akan meningkat seiring dengan kenaikan kecepatan aliran.

Kavitasi dinyatakan dengan cavities atau lubang di dalam fluida yang kita pompa. Lubang ini juga dapat dijelaskan sebagai gelembung-gelembung, maka kavitasi sebenarnya adalah pembentukan gelembung-gelembung dan pecahnya gelembung tersebut. Gelembung terbentuk tatkala cairan mendidih. Hati-hati untuk menyatakan mendidih itu sama dengan air yang panas untuk disentuh, karena oksigen cair juga akan mendidih dan tak seorang pun menyatakan itu panas.

Mendidihnya cairan terjadi ketika ia terlalu panas atau tekananya terlalu rendah. Pada tekanan permukaan air laut 1 bar (14,7 psia) air akan mendidih pada suhu 212oF (100oC). Jika tekanannya turun air akan mendidih pada suhu yang lebih rendah. Ada tabel yang menyatakan titik didih air pada setiap suhu yang berbeda. Sebagai contoh dapat dilihat tabel berikut :



Satuan tekanan di sini yang digunakan adalah absolute bukan pressure gauge, ini jamak dipakai tatkala kita berbicara mengenai sisi isap pompa untuk menghindari tanda minus. Maka saat menyebut tekanan atmosfir nol, kita katakan 1 atm sama dengan 14,7 psia pada permukaan air laut dan pada sistim metrik kita biasa memakai 1 bar atau 100 kPa.

Karakteristik dari kavitasi sebuah pompa akan menentukan gaya angkat isap statik (static suction lift) yang diperlukan untuk pemasangan pompa. Jika zs adalah negatif maka pompa harus ditempatkan lebih rendah dari permukaan air atau dikenal sebagai pompa banjir (submersible pump).

B. Akibat Terjadinya Kavitasi

pengaruh kavitasi dan klasifikasi kavitasi berdasarkan penyebab utamanya. Kali ini kita kembali memperdalam pengaruh kavitasi ini secara lebih detil. Sebelumnya kita telah tahu pengaruh kavitasi secara umum adalah sebagai berikut :

• Berkurangnya kapasitas pompa

• Berkurangnya head (pressure)

• Terbentuknya gelembung-gelembung udara pada area bertekanan rendah di dalam selubung pompa (volute)

• Suara bising saat pompa berjalan.

• Kerusakan pada impeller atau selubung pompa (volute).



1. Kapasitas Pompa Berkurang

Ini terjadi karena gelembung-gelembung udara banyak mengambil tempat (space), dan kita tidak bisa memompa cairan dan udara pada tempat dan waktu yang sama. Otomatis cairan yang kita perlukan menjadi berkurang. Jika gelembung itu besar pada eye impeller, pompa akan kehilangan pemasukan dan akhirnya perlu priming (tambahan cairan pada sisi isap untuk menghilangkan udara).

Kita harus selalu ingat bahwa jika kecepatan fluida bertambah, maka tekanan fluida akan berkurang. Ini artinya kecepatan fluida yang tinggi pasti di daerah bertekanan rendah.

Ini akan menjadi masalah setiap saat jika ada aliran fluida melalui pipa terbatas, volute atau perubahan arah yang mendadak. Keadaan ini sama dengan aliran fluida pada penampang kecil antara ujung impeller dengan volute cut water.

2. Bagian-bagian Pompa Rusak

Gelembung-gelembung itu pecah di dalam dirinya sendiri, ini dinamakan imploding kebalikan dari exploding. Gelembung-gelembung itu pecah dari segala sisi, tetapi bila ia jatuh menghantam bagian dari metal seperti impeller atau volute ia tidak bisa pecah dari sisi tersebut, maka cairan masuk dari sisi kebalikannya pada kecepatan yang tinggi dilanjutkan dengan gelombang kejutan yang mampu merusak part pompa. Ada bentuk yang unik yaitu bentuk lingkaran akibat pukulan ini, dimana metal seperti dipukul dengan ‘ball peen hammer’.

C. Cara Mengatasi Kavitasi

Proses kavitasi begitu rumit dan kurang begitu jelas Sebagai contoh permulaan terjadinya kavitasi adalah sebagai berikut, air yang mengandung udara atau gelembung-gelembung uap air yang disebabkan oleh adanya kondisi setempat yang tekanannya turun hingga dapat menimbulkan penguapan. Pada tempat yang tekanannya lebih tinggi, maka gelembung-gelembung tersebut akan terkondensasi dan pecah dengan tiba-tiba, hal ini akan mengakibatkan tekanan pada roda turbin. Penurunan tekananaliran didalam turbin air disebabkan perubahan energi tekanan menjadi energi kecepatan (Bernoulli). Makin tinggi kecepatan aliran dan makin tinggi Airnya, maka makin tinggi pula bahaya dari pembentukan uap dan kavitasi. Untuk menghindari kavitasi yang besar, maka dalam perencanaan turbin dapat menggunakan perhitungan yang tertentu dengan memasukan harga-harga keamanan dan harga-harga yang berdasarkan pengalaman.


Pabrik-pabrik turbin dan pompa selain mengadakan pengujian terhadap model roda jalan menurut kondisi yang luar biasa juga menyelidiki keamanan untuk melawan kavitasi. Kavitasi dapat dicegah dengan perencanaan, pemasangan, dan pengoperasian turbin sedemikian rupa sehingga tidak ada satu titikpun yang tekanan mutlaknya lebih rendah daripada tekanan uap air. Faktor yang paling kritis dalam pemasangan turbin reaksi adalah jarak tegak antara runner dengan air buangan (Draft head). Dalam memperbandingkan cirri-ciri kavitasi pada mesin-mesin hidrolik sebaiknya ditetapkan parameter kavitasi seperti persamaan 1 berikut: dimana Z1 dan H adalah ditentukan seperti gambar instalasi turbin diatas, merupakan tinggi kenaikan kolom air didalam C, nilai =°barometer air. Pada duga permukaan air laut dengan suhu 20 dimana kavitasi dapat terjadi dinamakans10,1 m. Nilai minimum dari c. Nilainya dapat ditentukan berdasarkan eksperimen untuk mesin dans model tertentu dengan mengamati keadaan operasi pada waktu awal terjadinya kavitasi.

Runner turbin baling-baling kadang kala dipasang dibawah permukaan air buangan untuk mengurangi kemungkinan kavitasi. Selain itu penggunaan baja tahan karat dan perunggu alumunium untuk runner turbin akan meningkatkan tahanannya terhadap kerusakan akibat timbulnya lubang.


Pemeriksaan Terhadap Kapitasi

Pompa yang dirancang digunakan untuk memompa air pada suhu 25˚C pada tekanan atmosfer. Salah satu cara yang digunakan untuk memeriksa kavitasi adalah menentukan Net Positive Suction Head Required (NPSHR­) dan Net Positive Suction Head Available (NPSH­A). Pompa terhindar dari kavitasi jika NPSHA lebih besar daripada NPSHR.
Menghitung NPSHA

Besarnya NPSHA dapat dihitung dengan persamaan (Sularso dan Tahara, 2000)


NPSHA = Ha – Hs – Hls – Hv

dimana :

Ha : head tekanan absolut pada permukaan isap (m)

Hs : head isap (m)

Hls : head kerugian pada saluran isap (m)

Hv : head tekanan uap jenuh pada temperatur pemompaan cairan (m)

Untuk dapat menghitung NPSHA maka terlebih dulu harus dihitung :

a. Head tekanan absolut permukaan isap (Ha)

Besarnya head tekanan absolut permukaan isap dihitung dengan persamaan (Sularso dan Tahara, 2000) :


b. Head isap (Hs)

Besarnya head isap tergantung dari instalasi pompa

c. Head kerugian pada saluran isap (Hls)

Besarnya head kerugian pada saluran isap juga tergantung dari instalasi pompa

d. Head tekanan uap jenuh pada temperatur pemompaan cairan (Hv)

Besarnya head tekanan uap jenuh dihitung dengan persamaan (Sularso dan Tahara, 2000) :




Dengan demikian besarnya Net Positive Suction Head Available adalah :

NPSHA = Ha – Hs – Hls – Hv
Menghitung NPSHR

Besarnya NPSHR dapat dihitung dengan menggunakan koefisien kavitasi Thoma dengan rumus (Lazarkiewics, 1965) :

NPSHR = σ . H

dimana :

σ : koefisien kavitasi Thoma

H : head total pompa pada efisiensi maksimum (m)

Nilai koefisien kavitasi Thoma dapat dilihat pada tabel atau dihitung dengan rumus yang diberikan oleh H.H Anderson yaitu (Lazarkiewics, 1965) :

dengan :

ηh : efisiensi hidrolis pompa

nSQ : kecepatan spesifik pompa



pustaka :
http://agushalul.wordpress.com/2007/08/24/pengaruh-kavitasi-terhadap-kinerja-pompa/
http://wawan-friends.blogspot.com/2009/11/kavitasi-pada-roda-jalan-runner-sudu.html
http://74.125.153.132/search?q=cache:C6zzcGFeoE0J:www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-index.php%3Fpage%3Dkavitasi+kavitasi+pompa&cd=24&hl=id&ct=clnk&gl=id